~ KABUT KELAM ~

Kesunyian yang syahdu...
Menghantam hati Rindu
Melagu bersama Kalbu...
Walau Purnamapun Tak bisa Terganggu....

Angin yang menggores tubuh..
Menyanyat dingin hingga membuat kaku Beku..
Dengan Nada pilu...
Tapi......
Ahhhhhh....Tak mengapa
Curahan Seorang Penulis Cinta....

Hanya sekedar mengobati sebagai pelipur lara...

Cinta...
Aku ini Siapa...?????
Aku Bukan apa-apa
Aku hanya Jiwa yang Bernyawa...
Tak lebih dari Hawa yang setia kepada Adam..


Cinta pelipur lara...
Walau Hati dicaci...dibenci...dihina...
Terkoyak tubuh hingga retak berantah..
Diam terpaku
Menjerit dalam air...
Menari dalam kekangan ranting yang kokoh...
bagai Puing-puing yang kokoh diri ini...
tapi diterpa angin badai...
Roboh Jua...
dan Lama....lama......dan lama...untuk dibangun kembali seperti semula..

~ MASIH ~

Sama.....Tak ada perubahan
Tetap....Seperti itu
Secangkir Kopi hangat tertuang untukmu dengan sedikit gula...Tertumpah diwadah
Serasa Manis...Sedikit Pahit
Mengecap di bibir nan elok gemulai

Masih.....Seperti itu rasanya
Hangat merasuk kalbu
Bersemi bersemanyam dibenakku
Kapan rasa itu berubah...????
Walau telah dituang Gula..
Akan secangkir kopi tanpa gula bisa manis...????
Akankah secangkir kopi dengan gula bisa Pahit....????
Alam Berganti....
Siang jadi Malam jadi Pagi hingga jadi Siang kembali....

Masih......Tetap sama
Tak ada perubahan....

Cepat berubah....beri Keajaiban Walau hanya secangkir kopi...
Ibarat habis hujan lebat terhias Pelangi di Negeri Awan...

Keajaiban....
Ibarat Dongeng Kisah Danau Toba...
Ibarat Benci dan Cinta....

Masih......
Tetap.......Sama